Selamat Datang, ^_^ Blog ini disediakan bagi yang suka, yang ingin membaca dan belajar bahasa

Sabtu, 10 Maret 2018

Negeri Pertempuran Naga


KARYA: RENDY RAMADHANI
(Kelas 7B: SMPN 2 Tanggul)

Pada suatu hari terdapat tiga sahabat yang sedang jalan-jalan. Nama ketiga sahabat itu adalah Hari, Ranty, dan Yanto. Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah kotak yang cukup besar dan ditutupi oleh ilalang dan rumput. Mereka pun mengambil kotak tersebut dari tempatnya.

“Kotak ini isinya apa, ya?” tanya hari.

“Aku juga tidak tahu,” Yanto menjawab pertanyaan Hari.

“Kalau mau tahu, kita harus membuka kotak ini!” kata Ranty.

Setelah mereka membuka kotak itu, ternyata isinya adalah tiga buah pedang yang berbentuk seperti naga.

“Wowwww.... Keren banget!!” kata Hari.

“Iya, pedang ini sangat keren,” kata Yanto.

Mereka pun mengambil tiga pedang itu. Tapi, Ranty menemukan selembar kertas yang bertuliskan jika ketiga pedang ini disatukan, maka akan mendapatkan petualangan yang menegangkan, dan sekaligus mendapatkan kekuatan yang dimiliki pedang itu. Mereka pun mencoba menyatukan ketiga pedang itu. “Mari kita coba menyatukan tiga pedang ini!” kata Ranty.

Tiga detik kemudian, mereka terlempar ke negeri yang dipenuhi oleh naga. Mereka menelusuri negeri yang dipenuhi naga itu. Di tengah perjalanan, mereka bertemu seseorang yang berwujud manusia tapi memiliki sayap seperti naga. “Si...si...siapa Anda?” tanya Yanto.

“Aku adalah pemimpin naga-naga ini. Akulah yang memanggil kalian kemari,” kata orang itu.

“Ohh, jadi Anda yang menyimpan kotak itu di desa kami,” kata Ranty.

“Tapi kenapa Anda memanggil kami?” tanya Hari.

“Untuk membantu kami perang dengan sekumpulan naga hitam,” kata Pemimpin Naga itu.

“Tidak mau. Kami tidak mau berperang!” teriak Yanto.

“Tapi cara kalian keluar dari negeri ini adalah dengan membantu kami berperang,” Pemimpin Naga menjelaskan.    

“Baiklah, kami akan membantu kalian,” kata Hari.

Hari yang ditunggu pun tiba. Sekelompok naga yang berwarna hitam datang.

“Ayo kita serang!!” teriak Pemimpin Naga.

Mereka pun saling mengobarkan api dari mulutnya untuk memenagkan perang besar. Hari, Ranty, dan Yanto berperang dengan menggunakan pedang yang mereka temukan. Tiga puluh menit kemudian, kelompo naga hitam pun menyerah.

“Akhirnya kita menang!!” teriak Pemimpin Naga.

“Hore!! Kita menang!!” teriak ketiga sahabat itu.

“Terima kasih untuk pertologan kalian. Ambillah pedang sakti ini sebagai tanda terima kasih,” kata Pemimpin Naga. Tapi pedang itu sangat panas dan memiliki duri. Di saat mereka akan mengambil pedang itu, mereka terlempar kembali ke negeri mereka sendiri.

“Jadi kita sisa-sia berperang tapi tidak mendapatkan pedang sakti itu,” kata Yanto.

“Kita tidak sia-sia. Buat apa kita mendapatkan pedang panas itu, tapi tangan kita terluka,” kata Hari. Mereka pun saling berangkulan.
Ditulis kembali oleh Ika  Airen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar