Selamat Datang, ^_^ Blog ini disediakan bagi yang suka, yang ingin membaca dan belajar bahasa

Sabtu, 28 April 2018

Sayembara Cinta Ande-Ande Lumut

Karya: Ika Airen


Naskah drama ini dibuat atas permintaan salah seorang sahabat yang akan mementaskan drama untuk perpisahan di sekolah tempatnya mengajar. Ceritanya diadaptasi dari dongeng Ande-Ande Lumut. Kalian tentu familiar bukan dengan dongeng tersebut? :)
Tapi entah kenapa cerita dalam naskah ini malah menjadi cerita komedi. Aku berharap cerita ini dapat menghibur karena pada awalnya memang sengaja dibuat untuk acara lepas pisah di sekolah.
Cerita ini berdurasi singkat. Siapa tahu cerita ini bermanfaat dan kalian ingin mempersembahkannya juga di sekolah kalian! Selamat membaca! :)



BABAK 1
Suatu hari di sebuah desa bernama Dadapan, ada seorang janda bernama Mbok Rondo yang mempunyai anak tampan bernama Ande-ande Lumut. Selain bersama ibunya, Ande-Ande lumut mempunyai dua orang pengawal yang sudah dianggap sebagai temannya. Sudah banyak gadis yang melamar Ande-ande Lumut, tetapi tak satu pun diterima. Setiap ditanya ibunya mengenai menikah, Ande-ande Lumut selalu menjawab bahwa dia belum ingin menikah.
Mbok Rondo              : Anakku, Ande-Ande Lumut, kapankah kau akan menikah, Nak? Sudah banyak gadis yang melamarmu tapi selalu tak kauhiraukan (sedih)
Ande-Ande Lumut     : Memang benar, Bu, banyak gadis yang ingin menjadi pendampingku. Tapi mereka semua adalah gadis-gadis yang malas. Aku lebih suka gadis yang rajin, Bu, karena aku juga ingin anak-anakku kelak menjadi anak-anak yang rajin pula.
Mbok Rondo              : Tapi gadis-gadis yang selama ini melamarmu itu cantik-cantik, Nak.
Pangeran                     : Baiklah, Bu. Bagaimana jika saya mengadakan sayembara untuk memilih calon istri, Bu?
Pengawal 1                 : Maaf, Pangeran. Apakah kami boleh usul? Bagaimana jika sayembaranya menjawab pertanyaan dari berbagai ahli yang telah kami siapkan, Pangeran?
Pengawal 2                 : Kami akan menyiapkannya dengan baik, Pangeran.
Ande-Ande Lumut     : (mengangguk-angguk setuju) Baiklah. Bagaimana menurut Ibu?
Mbok Rondo              : Baiklah, Ibu juga setuju.

BABAK 2

Di dekat Desa Dadapan terdapat sebuah desa bernama Karang Kepandaian. Di sana, ada seorang janda kaya bernama Nyi Menah yang mempunyai lima anak perempuan. Mereka adalah Kleting Merah, Kleting Hijau, Kleting Biru, dan Kleting Hitam. Ada juga gadis bernama Kleting Kuning dalam keluarga itu. Kleting Kuning adalah anak angkat Nyi Menah. Berbeda dengan saudara-saudaranya, Kleting Kuning sangat suka membantu Nyi Menah untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Kleting Kuning juga suka membaca dan belajar berbagai macam hal. Menurutnya, buku adalah jendela dunia.
Suatu hari Nyi Menah dan anak-anaknya sedang bersenda gurau di teras rumah. Beberapa dari mereka sedang bersolek. Hanya Kleting Kuning yang membaca buku.

Kleting Merah            : Wah aku ini cantik sekali.
Kelting Hijau              : Kita memang cantik kok sejak lahir.
Kleting Biru                : Lihat, mereka sedang berebut siapa yang cantik. (kepada Kleting Hitam sambil tertawa).
Kleting Hitam             : Padahal akulah yang tercantik.
Kleting Merah            : Ih Ge-Er.
Kleting Hitam             : Biarin saja. Eh lihat, sedang apa si Kleting Kuning?
Kleting Hijau              : Apakah kamu tidak bosan terus-terusan belajar?
Nyi Menah                  : Ibu justru senang melihat Kleting Kuning rajin belajar.
Kleting Kuning           : Tidak ada kata bosan untuk belajar, Kak. Aku jadi tahu banyak hal. Contohnya Alexander Graham Bell adalah penemu telepon, Thomas Alfa Edison adalah penemu lampu pijar, dan Leonardo Davinci yang lukisannya sangat terkenal. Ini kak, lihat, lukisan Mona Lisa. Bagus ya, Kak!
Kleting Merah            : Ah bagus apanya. Masih lebih cantik aku, kok.

Saat para Kleting hampir menghina Kleting Kuning, tiba-tiba datanglah para pengawal Ande-Ande Lumut untuk memberikan pengumuman.

Pengawal 1                 : Woro-woro! Woro-woro! (membaca selembar kertas berisi pengumuman)
Pengawal 2                 : Pengumuman! Pengumuman!
Pengawal 1                 : Kan sama saja toh. Untuk apa diulang-ulang!
Pengawal 2                 : Ya, biar gaul begitu. Kamu kan menggunakan bahasa Jawa, aku menerjemahkan ke bahasa Indonesia! Supaya keren! Atau perlu aku menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris Timur?
Pengawal 1                 : Tidak usah! Apa-apaan kamu ini! Ayo serius!
Pengawal 2                 : Aku sudah seratus rius!
Kleting Merah            : Wah ada pengumuman! (menghampiri para pengawal diikuti oleh Kleting Hijau, Kleting Biru, dan Kleting Hitam).
Pengawal 1                 : Pangeran Ande-Ande Lumut mengadakan sayembara untuk mencari seorang gadis yang akan dijadikan pasangan hidupnya.
Kleting Hijau              : Ande-Ande Lumut yang katanya tampan itu? Aku akan ikut sayembara ini! (girang).
Kleting Biru                : Aku juga akan ikut!
Kleting Hitam             : Aku juga!
Kleting Merah            : Aku akan ikut dan pasti akulah yang terpilih (tertawa).
Pengawal 2                 : Hus! Jangan berisik! Kami akan menyampaikan persyaratannya!
Pengawal 1                 : Pangeran Ande-Ande Lumut mencari seorang gadis yang tidak hanya cantik melainkan juga berhati mulia dan pandai.
Nyi Menah                  : Wah, kalau begitu kalian semua ikut saja, ya, anak-anakku! Kamu juga ya, Kleting Kuning.
Kleting Kuning           : Apakah boleh, Bu?
Nyi Menah                  : Tentu saja, Nak.
Kleting Hitam             : Bu, dia tidak perlu ikut.
Nyi Menah                  : Biarlah dia ikut. Dia juga berhak bukan?

BABAK 3
Hari yang dinantipun tiba. Sayembara akan segera dimulai. Lima orang ahli yang akan memberi pertanyaan kepada para peserta sudah siap berjejer. Nyi Menah dan anak-anaknya telah bersiap di tempat.
Pengatur Sayembara   : Wah, para peserta sayembara sudah siap. Siapakah nama Adinda berlima? Coba kalian deskripsikan diri kalian!
Nyi Menah                  : Ayo, Nak, perkenalkan diri kalian masing-masing.
Kleting Merah            : Saya Kleting Merah yang harumnya seperti mawar.
Kleting Hijau              : Saya Kleting Hijau yang sejuk dipandang seperti dedaunan.
Kleting Biru                : Saya Kleting Biru yang menyenangkan seperti laut.
Kleting Hitam             : Saya Kleting Hitam yang indah seperti malam.
Kleting Kuning           : Saya Kleting Kuning yang suka membaca.
Pengatur Sayembara   : Wah, seperti pelangi, ya (tertawa). Merah, kuning, Hijau di langit yang biru. Datanglah awan hitam lalu DUARR!! (bernyanyi sambil tertawa)
Kleting Merah, Hijau, Biru, Hitam     : (serempak memukul Pengatur Sayembara) Enak saja! Tidak sopan!
Pengatur Sayembara   : Ampun! Ampun! Maaf! Saya hanya bercanda. (Berdehem) Baiklah, saya sampaikan aturannya. Di sini sudah berdiri lima orang ahli yang akan memberi pertanyaan kepada kalian. Siapa yang bisa menjawab semua pertanyaan dari mereka maka dia berhak menjadi pendamping Pangeran Ande-Ande Lumut.
Kleting Merah            : Ah, gampang!
Pengatur Sayembara   : Wah sayang sekali, Nona. Pangeran mencari seorang gadis yang selain cantik, dia juga harus berhati mulia, dan juga pandai tapi Nona telah sombong terlebih dulu. Saya khawatir Anda akan gagal!
Kleting Merah            : (tergagap dan kebingungan)
Pengatur Sayembara   : Baiklah, silakan kalian menjawab pertanyaan dari mereka berlima. Pertanyaan pertama dari ahli matematika.
Penanya 1                   : Pertanyaan pertama. Berapakah dua koma lima persen dari satu juta?
Kleting Merah            : Dua ratus lima puluh ribu!
Kleting Hijau, Biru, Kuning, Hitam   : Dua puluh lima ribu!
Pengatur Sayembara   : Kleting merah salah dan yang lain benar!
Kleting Merah            : Oh my God, aku sudah kalah?
Kleting Hijau              : Bagaimana sih, Kak, makanya suka belanja kayak aku supaya jadi pintar berhitung (tertawa).
Kleting Merah            : (Keluar barisan dan menghampiri ibunya dengan sedih)
Pengatur Sayembara   : Pertanyaan kedua!
Penanya 2                   : Siapakah pelukis seorang wanita yang memiliki senyum misterius bernama Mona Lisa?
Kleting Hijau              : Ah aku tahu, Leonardo Dicaprio!
Kleting Biru, Hitam, dan Kuning: Leonardo Davinci, Kak!
Pengatur Sayembara   : Kleting Hijau salah dan yang lain benar! Leonardo Dicaprio itu kan pemain film (tertawa).
Kleting Hijau              : (Keluar barisan dan menghampiri Kleting Merah).
Pengatur Sayembara   : Pertanyaan ketiga dari ahli sains.
Penanya 3                   : Siapakah penemu telepon?
Kleting Hitam             : Alexander Geraham Belakang.
Kleting Biru                : Ih kok Geraham Belakang? Bukan!
Kleting Biru dan Kuning: Alexander Graham Bell
Pengatur Sayembara   : Geraham Belakang? (tertawa) itu kan nama gigi! Kleting Hitam salah sedangkan Kleting Kuning dan Biru benar!
Kleting Hitam             : Eh iya, ya! (sedih dan keluar barisan).
Pengatur Sayembara   : Pertanyaan keempat dari ahli kesehatan!
Penanya 4                   : Saat memasak sayur. Manakah yang benar antara dipotong dulu kemudian dicuci ataukah dicuci dulu kemudian dipotong? Jelaskan alasan Anda!
Kleting Biru                : Yang manapun sama saja. Yang terpenting dimasak dengan enak! Kalau tidak enak tidak akan ada yang makan. Benar kan?
Kleting Kuning           : Dicuci dulu kemudian dipotong. Didalam sayur terdapat vitamin B dan C yang mudah larut dalam air sehingga kalau dipotong dulu maka vitamin itu akan larut dalam air yang digunakan untuk mencuci sehingga kita tidak akan mendapatkan vitaminnya. Seharusnya dicuci dulu kemudian dipotong supaya vitaminnya tetap ada.
Penanya 4                   : Dari mana Anda tahu?
Kleting Kuning           : Dari ibuku dan buku yang kubaca.
Pengatur Sayembara   : Ya, Kleting Kuning benar dan Kleting Biru salah!
Kleting Biru                : (kecewa) Ibu kok tidak pernah bilang begitu padaku?
Nyi Menah                  : Kamu sih tidak pernah membantu ibu memasak.
Pengatur Sayembara   : Peserta tersisa satu orang. Jika Kleting Kuning bisa menjawab pertanyaan kelima maka dia akan dipersunting oleh Ande-Ande Lumut.
Kleting Merah dan Hijau: Gak akan!
Kleting Hitam dan Biru  : Gak mungkin!
Nyi Menah                  : Kalian tidak boleh begitu. Sesama saudara seharusnya saling mendukung.
Pengatur Sayembara   : Pertanyaan selanjutnya tentang budi pekerti!
Penanya 5                   : Thomas Alfa Edison sebagai penemu lampu pijar telah mencoba sebanyak ribuan dalam proses penemuannya. Menurut Anda, apakah yang dapat Anda pelajari dari sikapnya?
Kleting Merah            Pertanyaan konyol.
Kleting Hijau              : Hanya orang-orang bodohlah yang melakukan kegagalan yang sama.
Kleting Hitam             : Orang yang hanya buang-buang waktu.
Pengatur Sayembara   : Kalian tidak perlu menjawab. (Geleng-geleng kepala) Kalian benar-benar mudah menghina orang lain. Itu perbuatan yang tidak terpuji.
Para Kleting                : (Terdiam dan malu)
Kleting Kunig             : Menurut saya, hendaknya kita tidak pernah menyerah dalam mencoba segala hal yang baik. Bahkan meskipun kita telah gagal ribuan kali, sebenarnya kita tidak menemukan kegagalan, tapi kita hanya menemukan cara untuk gagal, maka jangan ulangi cara yang gagal itu. Itulah yang dikatakan Edison ketika dia dihina saat itu.
Para Penanya              : (Bertepuk tangan)
Pengatur Sayembara   : Ya, benar sekali. Pemenang sayembara ini adalah Kleting Kuning!

Nyi Menah                  : Selamat ya, Nak. Sifat rajin, rendah hati, dan ilmu yang kita pelajari tak akan sia-sia.
Kleting Kuning           : Terima kasih, Bu.

Ande-Ande Lumut dan para pengawalnya serta Mbok Rondo keluar menemui pemenang sayembara.
Pengatu Sayembara    : Tuan, inilah pemenang sayembara yang berhasil menjawab lima pertanyaan. Dia cantik dan berpengetahuan.

Ande-Ande Lumut menghampiri Kleting Kuning.
Ande-Ande Lumut     : Seseorang yang berilmu itu sungguh mengagumkan.
Kleting Kuning           : Terima kasih, Pangeran.

Tak lama setelah itu, Ande-Ande Lumut pun mempersunting Kleting Kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar