(Kelas 7D: SMPN 2 Tanggul)
Pada suatu hari, hiduplah seekor
laba-laba yang suka berbohong. Ia suka meremehkan teman-temannya dan tidak mau
berbagi. Sejak itu teman-temannya berkurang.
Suatu hari, ia sedang sibuk memperbaiki
jaringnya yang rusak karena terkena hujan tadi malam. Tanpa disengaja ia
melihat seekor semut yang sedang berjalan melalui jaringnya dengan pelan-pelan.
“Hei, Semut. Kenapa jalanmu lambat?”
tanya si Laba-laba.
“Jalanku lambat, ya?” Semut balik bertanya.
“Iya,” jawab Laba-laba.
Sang Semut bertanya lagi, “Hei,
Laba-laba, apakah kamu mempunyai makanan?”
“Eee....Maaf ya, Semut. Aku tidak punya
makanan.”
“Oh, begitu.”
“Iya.”
Sang Semut pun meninggalkan Laba-laba
dengan rasa kelaparan yang ditahan. Padahal ia sudah mengetahui bahwa ada
makanan di salah satu ujung jaring milik Laba-laba. Tapi, Laba-laba berusaha
menutupinya.
Keesokan harinya, Laba-laba sedang
mengunjungi sarangnya yang lain. Saat ia sampai di sarangnya yang lain, betapa
senangnya dirinya karena di sana banyak serangga yang terjerat oleh jaringnya.
“Wahh....Banyak sekali serangga di
sini!” ujar si Laba-laba.
Malam harinya, ia berpesta sendirian
memakan seluruh serangga yang terjerat oleh jaringnya. Saat ia tengah asyik
menikmati makan malamnya, datanglah seekor katak.
Katak pun bertanya, “Ada pesta apa ini?”
Si Laba-laba menjawab, “Tidak ada
apa-apa, kok.”
“Tapi, tadi aku mendengar kamu bilang,
Pesta! Pesta!” sanggah Katak.
“Tidak. Aku tidak berkata begitu,” jawab
Laba-laba.
Setelah itu, Katak pun pergi
meninggalkan Laba-laba yang telah berbohong padanya.
Keesokan harinya, Laba-laba kembali ke
jaringnya yang lain. Sesampainya di sana, Laba-laba terkejut karena
jaring-jaringnya rusak.
“Ada apa dengan sarangku?” Laba-laba
bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Karena hal itu, Laba-laba pun pergi ke
hutan untuk mencari tempat baru yang dihuni banyak serangga.
Setelah berjalan cukup lama, ia
menemukan tempat yang cocok untuk dirinya yaitu di dekat sungai. Di situ banyak
sekali serangga.
Si Laba-laba mulai membuat sarang di
pinggir sungai. Tak lama setelah sarang selesai dibuat, banyak serangga yang
terjebak di sana. Laba-laba pun sangat senang.
“Wah, hari ini aku makan enak!” girang
si Laba-laba.
Malam pun tiba. Pada saat itu turunlah
hujan yang sangat lebat. Si Laba-laba merasa panik karena takut sarangnya rusak
lagi dan dirinya jatuh hanyut ke sungai. Hujan terus mengguyur. Jaringnya mulai
ada yang terputus. Si Laba-laba pun memperbaikinya tetapi tanpa disangka ia
tergelincir dan jatuh ke sungai. Ia menjerit dan meminta tolong. “Tolong ....
Tolong .... Tolong selamatkan aku!” teriak Laba-laba.
Tanpa disengaja, Laba-laba melihat sang
Semut dan sang Katak yang sedang berteduh di pinggir sungai.
“Semut .... Katak .... Tolong aku!”
teriak Laba-laba.
Sang Semut dan sang Katak tidak
menghiraukan teriakan Laba-laba. Sang Katak pun berkata pada sang Semut,
“Biarlah, Semut. Biar saja dia tenggelam. Dia sering berbohong pada kita.”
Setelah cukup lama meminta pertolongan
kepada sang Katak dan sang Semut, si Laba-laba pun tenggelam. Semenjak hari
itu, si Laba-laba tidak terlihat lagi.
Ditulis kembali oleh Ika Airen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar